Wednesday, 6 October 2021

Perbedaan Antara Buzzer dan Influencer yang Perlu Anda Ketahui

 

Buzzer dan influencer ternyata sangat dibutuhkan sebuah brand dalam digital marketingnya, kedua kata ini muncul dari teknik pemasaran yang dikenal dengan istilah buzz marketing dan influencer marketing. Memiliki fungsi yang hampir sama membuat sebagian orang justru kesulitan membedakan keduanya, istilah ini muncul bersamaan dengan meledaknya media sosial yang menjadikan lahan baru perusahaan dalam menggaet peminat mereka.

Meningkatnya angka pengguna sosial media memberikan banyak kesempatan untuk berbagai bisnis di dunia, hingga muncullah kedua istilah ini yang sebenarnya memiliki perbedaan. Istilah buzzer berasal dari kata buzz yang diartikan sebagai berdengung, dengungan, desas desus, atau rumor berdasarkan istilah ini, individu yang disebut buzzer bisa dikatakan memiliki tugas untuk menyampaikan sebagian informasi secara berulang dengan tujuan menjangkau audiens dengan lebih luas.

Sedangkan Influencer yang berasal dari kata influence yang berarti mempengaruhi, sehingga bisa dikatakan bahwa seseorang yang menjadi Influencer adalah orang yang memberikan pengaruh dan mampu menggiring opini audiens. Menjadi seorang Influencer dibutuhkan kepercayaan orang-orang serta memiliki skill khusus yang bisa membuat yakin para pengikutnya. Umumnya seorang Influencer lebih dihargai pendapatnya dibanding dengan buzzer, sehingga mereka yang menjadi Influencer tidak memerlukan penyebaran konten yang berulang.

Perbedaan Influencer dan Buzzer

Influencer dan Buzzer umumnya bisa dibedakan dari beberapa hal, Anda perlu mengetahuinya agar tidak salah dalam definisi kedua kata tersebut berikut ini.

 

  • Dari Jumlah Followers

    Jika dilihat dari jumlah followers, seorang buzzer tidak memerlukan banyak pengikut. Ia bukanlah seseorang yang menyandang status terkenal atau bahkan publik figur, buzzer seringkali melakukan tugasnya secara berkelompok yang biasa berjumlah hingga belasan orang sehingga ia tidak bekerja secara sendiri-sendiri. Sedangkan Influencer memiliki jumlah pengikut yang cukup banyak, biasanya berjumlah ribuan bahkan jutaan pengikut. Berbeda dengan buzzer yang merupakan orang tak dikenal, Influencer justru merupakan publik figur atau seseorang yang dikenal oleh banyak orang. Influencer bekerja secara sendiri dengan menggunakan akun media sosial miliknya secara pribadi.

  • Cara Kerja

    Dilihat dari cara kerjanya Influencer mengutamakan seseorang dengan karakter yang sesuai dengan kebutuhan brand, hal ini bisa memberi pengaruh pada target konsumen produk tersebut. Seorang Influencer biasanya melakukan postingan konten dengan jumlah yang minim, sekali atau dua kali untuk satu produk yang dipromosikannya. Konten yang ia hasilkan pun biasanya lebih detail, baik dari segi kelebihan maupun tata cara pemakaian produk yang bersangkutan. Hal ini bisa membantu konsumen atau pengikutnya mengetahui alasan mengapa mereka bisa tertarik untuk menggunakan produk yang serupa. Sementara itu, buzzer bekerja untuk memberi satu informasi secara berulang-ulang dengan tujuan menjadikan informasi tersebut viral atau mencapai tingkat trending sehingga ramai diperbincangkan oleh orang. Buzzer juga memiliki dan mengelola lebih dari satu akun media sosial demi tercapainya tujuan tersebut, sehingga buzzer lebih cocok digunakan sebagai alat untuk meningkatkan brand awareness.

  • Engagement Rate

    Keterlibatan audiens pada pekerjaan buzzer biasanya lebih rendah, orang-orang akan lebih sering menghindari para buzzer karena informasi yang berulang-ulang. Bukan berarti audiens tidak tertarik terhadap hal yang dipromosikan, hanya saja audiens akan tetap melakukan riset untuk mencari kebenaran dari yang buzzer bicarakan. Sementara dalam pekerjaan Influencer, mereka memiliki keterlibatan yang tinggi dengan pola komunikasi yang lebih personal. Kemampuan ini sangat dibutuhkan sebuah brand untuk menghasilkan konversi yang tinggi.

  • Indikator Keberhasilan

    Dari segi keberhasilan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Buzzer mungkin mampu untuk membuat topik atau produk menjadi trending, sedangkan pada Influencer akan dianggap berhasil saat produk yang dipromosikan mampu menghasilkan konversi tinggi. Fokus utama pada buzzer adalah dengan menjangkau lebih banyak orang, sementara pada Influencer fokus tujuannya pada mengajak pengikutnya untuk melakukan sesuatu dari apa yang dipromosikan umumnya pembelian barang atau mungkin berlangganan.

Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Followers

Perbedaan Antara Buzzer dan Influencer yang Perlu Anda Ketahui

 

Influencer memiliki beberapa jenis, umumnya jenis-jenis ini dibedakan dari jumlah followers dan media yang digunakan untuk mempromosikan, berikut ulasannya.

  1. Mikro

    Seorang Influencer jenis ini umumnya memiliki followers dengan jumlah lebih dari sepuluh ribu orang atau kurang, jika dilihat dari jumlahnya followers Anda mungkin meragukan bahwa Influencer mikro tidak efektif untuk melakukan promosi produk. Namun justru sebaliknya, kekuatan dari Influencer jenis ini adalah ketertarikan dengan followersnya. Influencer biasanya memiliki audiens dengan topik atau niche tertentu, sehingga Influencer mampu memahami dan membuat konten yang akan lebih relevan dengan pengikutnya.

  2. Makro

    Influencer makro biasanya memiliki pengikut lebih dari seratus ribu, mereka umumnya adalah sosok yang dikenal lebih luas meski belum setenar setingkat selebritis. Dengan jumlah followers yang banyak, Influencer memiliki potensi untuk mempromosikan produknya ke banyak orang. Produk yang menggunakan jasa Influencer makro akan membuat produk tersebut terlihat eksklusif.

  3. Premium

    Influencer jenis ini memiliki jumlah followers paling banyak, umumnya memiliki jutaan follower. Meski persentasenya tidak sebesar jenis Influencer lainnya, namun promosi menggunakan jenis Influencer ini cukup menjanjikan karena jangkauan pesannya sangat luar biasa luasnya. Anda perlu menyesuaikan produk yang ingin ditawarkan dengan budget yang dimiliki.

Jenis Influencer Berdasarkan Medianya

Dari sisi medianya, jenis Influencer terbagi dalam beberapa jenis berikut.

  • Selebgram

    Ia adalah seorang publik figur yang menggunakan platform Instagram sebagai media untuk mempromosikan produknya, sebab Indonesia menempati urutan keempat tertinggi sebagai pengguna Instagram terbanyak di dunia. Sehingga selebgram mampu untuk diandalkan dalam mempromosikan produknya.

  • YouTuber

    Orang yang mengunggah video ke YouTube terhadap suatu informasi produk, peran YouTuber sebagai Influencer cukup signifikan. Sebab lebih dari 90 persen pengguna internet mengenal produk melalui platform YouTube, potensi dari YouTuber yang memiliki banyak pengikut cukup menarik perhatian Anda untuk memasarkan produk akan semakin besar.

  • Blogger

    Memiliki dan mengelola sebuah blog disebut dengan blogger, ada banyak blogger yang menggunakan blognya untuk melakukan review produk. Blogger yang merekomendasikan produk umumnya mampu menarik pembacanya untuk mencoba produk tersebut, apalagi jika blogger tersebut memiliki banyak pembaca sehingga akan memudahkan dan efektif.

Kelebihan dan Kekurangan Influencer

Berikut beberapa kelebihan menggunakan jasa Influencer dalam penjualan Anda.

  1. Membantu untuk menjangkau audiens yang relevan.
  2. Membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas sebuah brand.
  3. Mengurangi penggunaan sales.

Sedangkan kekurangan dari menggunakan Influencer adalah berikut.

  1. Tidak semua Influencer mempunyai karakter dan tabiat yang baik.
  2. Kesalahan yang dilakukan oleh Influencer bisa berakibat buruk pada brand ataupun perusahaannya.

 

No comments:

Post a Comment

8 Cara Menarik Untuk Meningkatkan Keterampilan Toko Jam Tangan Terdekat Anda

Toko Jam Tangan Terdekat Judul Deskripsi Meningkatkan Keterampilan di Toko Jam Tangan Terdekat : 8 Cara Menarik Tingkatkan keterampilan Anda...